Air terjun, merupakan subjek foto yang menarik dan sangat populer di
kalangan fotografer pemandangan/landscape. Memotret air terjun dan air hujan membutuhkan teknik mantap dibawah ini:
Setting kamera manual
Untuk mendapatkan foto air terjun yang mulus, kita membutuhkan shutter
speed yang lambat, kurang lebih 1/4 detik sampai 2 detik. Semakin lama
kita membuka shutter, semakin mulus air terjunnya.
Bukaan/aperture yang dipakai sebenarnya cukup kecil, contohnya f/11
atau f/16. Dengan bukaan sekecil itu, seluruh pemandangan akan terlihat
tajam. Hindari bukaan yang terlalu kecil seperti f/22 atau f/32 karena
kualitas foto akan berkurang karena difraksi lensa.
Untuk ISO, sebaiknya memakai ISO yang paling rendah, misalnya ISO 100
(sebagian besar kamera DSLR Canon) atau 200 (kamera DSLR Nikon) supaya
mendapatkan kualitas foto yang optimal.
Lensa
Untuk lensa, saya usulkan untuk memakai lensa lebar, karena memberikan
kesan kedalaman atau tiga dimensi. Dimensi akan lebih terlihat ketika
komposisi kita vertikal dengan memasukkan unsur lingkungan seperti
bebatuan disekitar air terjun.
Filter
Ketika foto di siang hari yang terik dan terang sekali, seringkali
kombinasi bukaan, shutter speed dan ISO seperti yang dianjurkan diatas
masih menghasilkan foto yang terlalu terang. Jika itu terjadi, kita bisa
mengunakan filter yang dinamakan Neutral Density. Filter ini akan
menyerap cahaya lebih banyak sehingga exposure/pencahayaan foto menjadi
pas. Filter Neutral Density ini ada yang menggelapkan 1 stop sampai 10
stop cahaya. Saya usulkan minimal menggunakan Neutral Density 3 stop
atau disebut juga filter ND8.
Filter lain yang bisa membantu yaitu Circular polarizer. Filter ini
berfungsi untuk mengurangi refleksi cahaya sehingga foto menjadi lebih
bagus. Langit biru akan semakin biru dan refleksi cahaya ke air atau ke
bebatuan disekitar air terjun akan hilang atau berkurang. Filter ini
juga menyerap cahaya sebanyak kurang lebih 2 stop cahaya sehingga
membantu kita mendapatkan setting bukaan-shutter speed-ISO yang
dibutuhkan. Filter CPL ini adalah salah satu filter wajib untuk yang
hobi fotografi pemandangan. Cara memakai filter CPL ini adalah
memasangnya di depan lensa dan kemudian memutar filter sampai
mendapatkan efek yang diinginkan (saat refleksi cahaya
hilang/berkurang).
Tripod
Tripod merupakan alat wajib untuk fotografi pemandangan, tak terkecuali
untuk foto air terjun. Tripod memastikan foto kita tidak blur karena
shutter speed yang lambat. Banyak jenis tripod di pasaran, pada umumnya,
tripod yang kokoh dan ringan itu yang terbaik untuk fotografi
pemandangan atau jalan-jalan.
Fokus
Fokus yang tepat untuk foto pemandangan juga penting, tapi untunglah
biasanya kita memakai setting bukaan yang kecil sehingga bagian yang
tajam dari foto menjadi luas. Kita bisa memilih untuk fokus ke air
terjun atau batu-batuan yang disamping. Fokus tergantung selera, bagian
mana yang ingin kita tonjolkan atau terlihat paling tajam di foto.
Komposisi
Komposisi foto air terjun pada dasarnya ada dua, yaitu komposisi
horizontal dan vertikal. Komposisi horizontal membuat pemandangan air
terjun menjadi lebih tenang dan stabil, sedangkan komposisi vertikal
memberikan kesan dinamis dan cepat. Jangan lupa mengikutsertakan
lingkungan air terjun seperti bebatuan, pohon, dedaunan ataupun orang
yang berenang atau main air di air terjun tersebut.
Selamat Mencoba and Yuk Hunting Bareng. ^-^
Sumber : http://www.infofotografi.com
Saturday, 31 December 2011
Tips Buat Foto Air Terjun, Air Hujan. Bahkan Air Mata hehehe..... ^-^
Posted By: Jaka Tidar Pras Arjana - 10:58About Jaka Tidar Pras Arjana
Techism is an online Publication that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around in the world which you may find hard to believe and understand. The Main Purpose of this site is to bring reality with a taste of entertainment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment